Kenapa Selalu Ada Ruang untuk Dessert? Ini Jawaban Ilmiahnya
Daftar Isi
- 1. Pilih buah sebagai penutup
- 2. Berjalan kaki singkat
- 3. Tunggu 10 menit
- 4. Minum air atau teh hangat
- 5. Sikat gigi
Kita semua pernah mengalaminya, selesai makanbesar, perutsudah terasa penuh, napas pun mulai pendek, lalu tiba-tiba pelayan datang membawa menu dessert, dan seketika mata berbinar.
Tadi katanya kenyang, tapi saat dessert atau makanan penutup datang rasa kenyang menguap begitu saja.
Tenang, Anda tidak sendiri. Ternyata, ada penjelasan ilmiah mengapa kita hampir selalu punya "perut cadangan" untuk makanan penutup. Bukan, ini bukan karena kita lemah iman, tapi karena otak memang bekerja seperti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Peneliti awalnya menguji hal ini pada tikus. Mereka memberi makan tikus hingga kenyang, lalu menawarkan dua pilihan: makanan hambar atau "dessert" tikus (versi manis dari makanan tikus).
Hasilnya? Tikus yang dapat dessert mengonsumsi enam kali lebih banyak kalori. Pada manusia, uji coba dilakukan dengan memberikan minuman manis melalui selang sambil memindai otak menggunakan fMRI.
Hasilnya konsisten, otak manusia merespons gula secara berbeda, bahkan setelah kenyang.
Mengutip Reader's Digestpenelitian lain juga mendukung temuan ini. Studi di Cell Metabolism menunjukkan bahwa gula dapat mengganggu sinyal kenyang di otak. Sementara studi dalam jurnal Appetite menemukan bahwa banyak orang menolak makanan utama tambahan, tapi tetap menyambut dessert. Ini membuktikan bahwa otak kita memperlakukan makanan penutup sebagai hal yang "berbeda".
Menurut penelitian dalam buku Flavor-Associated Applications in Health and Wellness Food Products, makanan tinggi gula, lemak, dan garam bahkan bisa mengabaikan sinyal kenyang sepenuhnya.
Bagaimana mengatasinya?
Jika Anda sedang ingin mengurangi konsumsi gula, ada beberapa trik sederhana yang bisa dicoba:
1. Pilih buah sebagai penutup
Buah bisa jadi pilihan menu penutup karena rasanya sama-sama manis, tapi tetap sehat dan mengandung serat.
2. Berjalan kaki singkat
Jalan kaki setelah makan bisa membantu metabolisme. Kegiatan ini juga bisa mengalihkan pikiran dari makanan penutup.
![]() |
3. Tunggu 10 menit
Beri waktu tubuh untuk merasa kenyang sepenuhnya. Jangan terburu-buru merasa tergoda, bisa jadi itu hanya tipuan otak saja.
4. Minum air atau teh hangat
Dengan minum air, tubuh bisa memberi sinyal ke otak bahwa waktu makan sudah selesai.
5. Sikat gigi
Sikat gigi membuat Anda merasa bersalah jika makan lagi, terutama makanan manis. Pasalnya, ini berarti Anda harus menyikat gigi ulang.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:百科)
- Jelang Menikah 7 Januari, Pangeran Abdul Mateen 'Pamer' Calon Istri
- Jumlah Harta Kekayaan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tembus Rp310 Miliar, Tak Punya Utang
- Miss Universe Indonesia 2024 Umumkan Nama Finalis ke Babak 16 Besar
- Di Depan Mahasiswa Untar, Kepala BKKBN Bicara soal Kecerdasan dan Skor IQ Masyarakat Indonesia
- Aturan Dokter dan Insinyur yang Bekerja di Luar Negeri Dibahas dalam Revisi UU PMI
- Monopoli, Pajak, dan Kekurangan Pesawat Faktor Tiket Penerbangan Mahal
- Sandiaga Sebut Tenaga Kerja Asal Tiongkok Jadi Ancaman Buat TK Lokal
- KAIfetaria Beri Harga Spesial Sambut Kemerdekaan Cuma Rp79 Aja, Begini Caranya!
- 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dikritik, Ini Kata Mendikdasmen
- Mau Liburan Antimainstream? Tur Wisata ke Korea Utara Kini Dibuka Lagi
- Malaysia Gelar Festival Durian Megah, Harga Musang King Cuma Rp35 Ribu
- PKB Bakal Gelar Muktamar di Bali, Pastikan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
- 7 'Red Flag' dalam LDR, Saatnya Evaluasi Hubunganmu
- Irlandia Bakal Larang Impor Barang dari Permukim Israel di Palestina
- Jelang Menikah 7 Januari, Pangeran Abdul Mateen 'Pamer' Calon Istri
- Makin Nyaman Menyusui, KAI Sediakan Ruang Laktasi di 178 Stasiun, Ini Daftarnya
- Irlandia Bakal Larang Impor Barang dari Permukim Israel di Palestina
- Waktu Terbaik Minum Kopi, Benarkah di Pagi Hari?
- Retreat Kepala Daerah Terpilih Tak Bebani Anggaran, Wamensesneg: Harinya Berkurang Jadi 7 Hari
- Nama Marie Antoinette Ramai di Medsos, Siapa Dia?