时间:2025-06-11 19:53:25 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisi Eropa berencana untuk menghapus sejumlah hambatan bisnis dalam zona quickq最新官方下载
Komisi Eropa berencana untuk menghapus sejumlah hambatan bisnis dalam zona wilayahnya sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya saing dan mengatasi dampak tarif dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (22/5), Komisi Eropa akan mengajukan sejumlah proposal tahun ini dan tahun depan untuk mendorong bisnis memilih negara-negara dalam blok tersebut serta memungkinkan perusahaan kecil berkembang dengan memperluas jangkauannya menuju seluruh wilayah dari Uni Eropa.
Baca Juga: Uni Eropa Beri Lampu Hijau Soal Pencabutan Sanksi Ekonomi Suriah
Namun, rencana ini akan bergantung pada negara-negara anggota untuk mengesahkan undang-undang dan mengikuti rekomendasi guna membuka sektor-sektor yang selama ini didominasi oleh kepentingan domestik yang mengakar.
pihaknya menyatakan bahwa mereka akan menargetkan sepuluh hambatan utama, termasuk pengakuan terbatas atas kualifikasi profesional dari negara anggota lain, kurangnya standar bersama anggota blok hingga aturan kemasan atau merk yang terfragmentasi.
Komisi Eropa juga akan mendorong penggunaan kode respons cepat (QR code) pada label produk agar konsumen bisa mengakses informasi produk dengan mudah dan menindak produsen yang mencegah pengecer tertentu menjual produk dalam negara tertentu.
Adapun Uni Eropa mencatat bahwa perdagangan lintas batas dalam sektor jasa mengalami stagnasi dan akan bekerja untuk membuka sektor konstruksi, logistik, telekomunikasi, energi, transportasi, dan jasa keuangan. Langkah-langkah tersebut akan mencakup pedoman agar perusahaan dapat menyediakan layanan secara sementara dalam negara euro lain.
Komisi Eropa juga akan mendorong koalisi negara anggota yang bersedia untuk membuka akses ke profesi-profesi yang diatur ketat, seperti perawat atau mekanik.
Baca Juga: Tanpa Persetujuan Trump, Uni Eropa dan Inggris Terapkan Sanksi Baru ke Rusia
Selain itu, Komisi Eropa juga mengusulkan untuk mengurangi berbagai persyaratan pelaporan, termasuk pelaporan terkait privasi data dan rantai pasok baterai.
47 Polres Terima Penghargaan dari Pemerintah, Kapolri Tegaskan Komitmen Polri2025-06-11 19:48
Telkom Hitung Jejak Karbon Digiland 2025, Dinetralisasi Lewat Reboisasi dan Konservasi Laut2025-06-11 19:47
BPOM Ungkap Lonjakan Drastis Peredaran Ketamin, Bali Paling Tinggi2025-06-11 19:27
Ahmad Sahroni Minta Polri Usut Tuntas Praktik Jual Beli Penerimaan Masuk Bintara2025-06-11 19:21
Polisi 'Smackdown' Mahasiswa Sampai Kejang2025-06-11 19:14
Sespri Gubernur Papua 'Mangkir' dari Pemeriksaan2025-06-11 19:07
Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2024, Ada 1 Wakil dari Indonesia2025-06-11 19:03
5 Cara Alami Memperbesar Payudara, Aman dari Risiko2025-06-11 19:02
Jelang Pemilu 2024, Wamenag Minta Ormas Agama Jaga Persatuan dan Kesatuan2025-06-11 18:54
DPR Setuju Filianingsih Hendarta Jadi Deputi Gubernur Bank Indonesia2025-06-11 18:09
Data dari China, 85 persen Total Emisi Karbon Sumbernya Transportasi Darat2025-06-11 19:49
Chef Devina Beri Ide Menu Makan Gratis Rp10 Ribu: 2 Telur dan Susu UHT2025-06-11 19:47
FOTO: Desa Kue Jahe Menyambut Natal di Hungaria2025-06-11 19:36
Pengunjung Antusias Ikut Pound Fit di HUT Transmedia 23 Day 22025-06-11 18:56
Strategi Marketing 5.0 PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi2025-06-11 18:49
Lima Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Kembali Teridentifikasi, 3 Laki2025-06-11 18:43
FOTO: Rahasia Sabun Nablus Palestina yang Jadi Warisan Budaya Dunia2025-06-11 17:42
Lebaran Sebentar Lagi, Corona Belum Juga Pergi...2025-06-11 17:28
Alasan Kepolisian Gandeng Apsifor Ungkap Kasus Pembunuhan Berantai Bekasi2025-06-11 17:18
Wow! Harga Emas Antam Hari Ini Melejit Rp35 Ribu Jadi Rp1.940.000 per Gram2025-06-11 17:08