您的当前位置:首页 > 百科 > Sabai Sabai dan Hidup yang Tak Perlu Terburu 正文
时间:2025-06-12 03:47:50 来源:网络整理 编辑:百科
Jakarta, CNN Indonesia-- Siapa yang menyangka, kota Vientiane, yang sebelumnya tak pernah terlintas quickq官网下载电脑版最新
Siapa yang menyangka, kota Vientiane, yang sebelumnya tak pernah terlintas di benak saya, menjadi tempat tinggal saya selama enam bulan. Awalnya, saya berpikir, "Vientiane? Bukankah itu mirip dengan Vietnam? Atau mungkin dekat Vienna?"
Ternyata, kota ini adalah ibu kota Laos, negara yang sering disebut "Tanah Terkunci" karena dikelilingi oleh Myanmar, Vietnam, China, Kamboja, dan Thailand. Meski tanpa garis pantai, Laos memikat dengan pegunungan dan hutan-hutannya yang memesona.
Saat saya berpamitan untuk penugasan di Laos, pimpinan saya sempat bertanya dengan nada sedikit meremehkan, "Kenapa harus ke Laos?" Namun, siapa sangka, saya justru jatuh cinta-bukan hanya pada Vientiane, tetapi juga pada orang-orangnya yang hangat dan ramah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, saya sempat mengambil kelas tari Topeng Malangan sebelum berangkat, dengan tujuan mengenalkan tarian khas dari kota kelahiran saya, Malang. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, murid-murid sangat antusias dan kooperatif mengikuti kelas sampai saat ini.
Berbagai macam tujuan mereka mempelajari bahasa Indonesia, antara lain, ingin melanjutkan studi S2 di Indonesia, ingin mengikuti program pertukaran bahasa dan budaya di universitas-universitas Indonesia, ingin berwisata ke Indonesia, dan juga ingin bekerja di sana.
Selama tinggal di Vientiane, saya sering mendengar komentar yang bernada skeptis. Seorang wisatawan pernah berkata, "Nothing to do here right?" Namun, saya berpikir sebaliknya. Justru ada banyak hal yang bisa dilakukan.
![]() |
Mengajar bahasa dan budaya Indonesia, menjelajahi berbagai situs seperti Wat Sisaket, Wat That Luang, Museum Ho Prakheo, Museum Lao Textile, dan Patuxai, hingga berbagi momen memasak dan joging dengan murid-murid, semua memberi warna tersendiri dalam keseharian saya.
Tak lupa, selama penugasan ini, saya juga berhadapan dengan tantangan unik. Salah satunya adalah "jam karet" versi Laos, di mana keterlambatan murid sering terjadi karena budaya Sabai Sabai, yang barangkali serupa dengan sikap santai di Indonesia.
Bersambung ke halaman selanjutnya>>>>>
Saya juga sempat mengambil kursus privat bahasa Lao selama dua bulan sebagai media pendukung pengajaran BIPA, khususnya di kelas BIPA anak dan juga untuk berkomunikasi sehari-hari di pasar atau memberi arahan taksi online.
Selain itu, saya juga harus beradaptasi dengan minimnya makanan halal, dan seringnya bertemu anjing liar saat berjalan-jalan, sebuah pengalaman yang cukup mendebarkan bagi saya.
Sebuah pengalaman berkesan adalah saat mengunjungi Luang Prabang, kota cantik yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Destinasi seperti Air Terjun Kuangsi, Phousi Hill, Wat Xiengthong dan tradisi Takbat, di mana para biksu menerima makanan atau uang dari masyarakat, menjadi pengalaman yang sangat mendalam bagi saya.
Ritual Takbat saat ini sudah menjadi atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan, tur wisata dan hotel-hotel di sana menyediakan paket untuk bertakbat. Takbat dilakukan di subuh hari sekitar pukul 5. Masyarakat menunggu biksu datang dengan menggelar tikar dan duduk di di bawah. Para biksu biasa bangun sebelum subuh dan bermeditasi serta berdoa melantunkan pujian.
Setelah itu mereka berjalan menyusuri kota untuk menerima sedekah makanan dari masyarakat yang dimasukkan ke dalam sebuah bejana yang para Biksu bawa. Biasanya masyarakat memberi sedekah berupa nasi ketan, buah-buahan, lauk, makanan ringan dan juga uang.
Biksu dianggap sebagai figur yang dihormati. Mereka memiliki status yang lebih tinggi dalam hierarki sosial karena mereka telah mengabdikan diri untuk kehidupan spiritual dan meditasi.
Dengan ber-takbat masyarakat Laos memercayai karma baik akan datang pada mereka. Walaupun banyak wisatawan berpartisipasi dalam Takbat, saya memilih untuk hanya mengamati, menghormati ritual keagamaan yang sakral tersebut. Juga, bagi saya menghormati tradisi takbat juga merupakan bagian dari toleransi.
Penugasan di Laos tak hanya menambah daftar negara yang saya kunjungi, tapi juga memperkaya pengalaman hidup saya. Laos, dengan segala keunikannya, telah memberikan saya banyak cerita dan pelajaran yang tak terlupakan.
Surya Toto Jadwalkan Pembagian Sisa Dividen Tunai Rp123,84 Miliar, Cair Awal Juni2025-06-12 03:44
LSM Laporkan Pemilik Twitter '@KPU2025-06-12 03:25
Respons BKKBN Terkait Aturan Penyediaan Alat Kontrasepsi untuk Anak Sekolah2025-06-12 03:16
Ahok Pelajari Penyebab Banjir di Kalisari Sejak Enam Bulan Lalu2025-06-12 02:59
Pemprov Jabar: 272 Siswa Nakal Telah Dikirim ke Barak Militer2025-06-12 02:57
Irlandia Bakal Larang Impor Barang dari Permukim Israel di Palestina2025-06-12 02:22
5 Tips agar Rambut Kuat dan Bercahaya Tanpa Perlu Nyalon2025-06-12 02:05
Jelang Muktamar, Konflik Warnai Internal PBNU VS PKB2025-06-12 02:01
Kemenperin Jelaskan Tujuan Rancang Aturan Kawasan Industri Tertentu2025-06-12 01:27
Wapres Ma'ruf Amin Pakai Baju Adat Palembang di Sidang Tahunan MPR2025-06-12 01:18
Kata Menkop Budi Arie Soal Pengesahan RUU Minerba: Peluang untuk Koperasi2025-06-12 03:42
Menyoal Bullying di Kedokteran: Mengapa Senioritas Masih Langgeng?2025-06-12 03:27
Waktu Terbaik Minum Kopi, Benarkah di Pagi Hari?2025-06-12 03:12
Nama Marie Antoinette Ramai di Medsos, Siapa Dia?2025-06-12 03:01
Jangan Cemas! Nih 10 PTN yang Buka Jalur Mandiri Pakai Nilai UTBK 2025, Camaba Bisa Coba Daftar2025-06-12 02:55
PKB Bakal Gelar Muktamar di Bali, Pastikan Cak Imin Kembali Jadi Ketum2025-06-12 02:34
Jokowi Kenakan Baju Adat Banjar, Bermakna Kekuasaan hingga Kebaikan2025-06-12 02:32
Kapan Gempa Megathrust Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG2025-06-12 01:41
Cikal Bakal Mako Cake & Bakery, Ini Perjalanan BreadTalk dari Singapura hingga Masuk ke Indonesia2025-06-12 01:28
Blusukan di Kawasan Cilandak, Anies2025-06-12 01:22