时间:2025-06-11 18:41:35 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memana quickq加速器官网地址
Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas setelah presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap semua impor dari China. Ancaman ini disebut akan mulai berlaku pada 20 Januari 2025,yaitu saat Trump resmi menjabat.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar China di Washington menyebut bahwa tidak ada pihak yang akan memenangkan perang dagang.
“China percaya bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara saling menguntungkan,” ujar Liu Pengyu, Juru Bicara Kedubes China, dikutip oleh Reuters pada Selasa (26/11/2024). Liu menegaskan, “Tidak seorang pun akan memenangkan perang dagang atau perang tarif.”
Ancaman tarif tambahan dari Trump ini terkait dengan tuntutan agar China menghentikan aliran obat-obatan terlarang, khususnya fentanil, ke AS.
Mengenai hal itu, Liu menjelaskan bahwa China telah mengambil langkah-langkah untuk memerangi perdagangan narkoba, khususnya setelah pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.
“China telah memberitahu AS tentang kemajuan yang dicapai dalam operasi penegakan hukum terhadap narkotika di Amerika,” papar Liu. Ia juga menegaskan bahwa rumor mengenai China sengaja membiarkan prekursor fentanil mengalir ke AS tidaklah benar.
Baca Juga: Harga Minyak Global Naik Lagi, Permintaan China Diprediksi Akan Naik
Langkah konkret menghentikan perdagangan gelap bahan kimia yang digunakan dalam produksi fentanil, salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat, telah terwujud secara bertahap. Seperti diketahui, AS telah mendesak China untuk memperketat penegakan hukum, menangani keuangan gelap, dan meningkatkan pengawasan terhadap bahan kimia tersebut.
Hasilnya, pada Juni 2024, Jaksa Agung China mendesak pejabat penegak hukum untuk fokus pada pemberantasan perdagangan narkoba. Langkah ini merupakan bagian dari penyelidikan gabungan antara kedua negara tersebut.
Dua bulan kemudian, pada Agustus 2024, China mengumumkan siap memperketat kontrol terhadap tiga bahan kimia bahan baku produksi fentanil.
Bansos PKH BPNT 2025 Kapan Cair? Cek Nama Kamu Pakai NIK KTP2025-06-11 18:35
Akui Salah Curhat di Medsos Soal Setoran Rp650 Juta, Bripka Andry Minta Maaf ke Kapolri2025-06-11 18:19
Ada Rencana Pertemuan LGBT di Jakarta, Polisi Cari Tahu dan Minta Masyarakat Laporkan2025-06-11 17:58
Hari Lahir HIPMI, Refleksi 53 Tahun Memajukan Kewirausahaan Nasional oleh Abdul Latief2025-06-11 17:22
Ini Alasan Menhub Majukan Cuti Bersama Lebaran 20232025-06-11 17:01
Aturan Baru! KPU Perbolehkan Mahasiswa2025-06-11 16:54
Soal Koruptor Dihukum Mati, Pakar Hukum: Hati2025-06-11 16:46
TBIG Tebar Dividen Rp1 Triliun, Meski Keuntungan Menyusut2025-06-11 16:23
Menag: 6 Jemaah Umrah RI Korban Kecelakaan Bus akan Dimakamkan di Arab Saudi2025-06-11 16:11
Akui Salah Curhat di Medsos Soal Setoran Rp650 Juta, Bripka Andry Minta Maaf ke Kapolri2025-06-11 15:58
Pekerja Korban PHK Giant, Mau Diapain Bu Menaker?2025-06-11 18:25
Bripka Andry Tak Terima Disebut Kabur, Segera Koordinasi dengan Polda Riau2025-06-11 17:27
Penetapan Idul Adha 1444H, Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat 18 Juni 20232025-06-11 17:24
Multifinance Syariah Tumbuh, Tapi Masih Kecil! Ekspansi Ekonomi Halal Jadi Solusi?2025-06-11 17:13
Geramnya Bima Arya ke Pembunuh Pelajar SMA Bogor: Mau Dihukum Mati?2025-06-11 17:10
Kenapa PT Gag Nikel Masih Bisa Menambang di Raja Ampat? Ini Jawaban Bahlil2025-06-11 16:54
Ya Ampun... Ngeri! Bahar bin Smith Terancam Hukuman yang Nggak Main2025-06-11 16:41
Megawati Bantah Tekan Jokowi untuk Arah Dukungan Pilpres 20242025-06-11 16:16
Bursa Asia Bergerak Dinamis, Pasar Nantikan Hasil Negosiasi China2025-06-11 16:10
Tak Ingin Hak Suara Disalah Gunakan, Bawaslu Deklarasi Pemilu Akses Ramah Disabilitas2025-06-11 16:09