Jumat Agung dan Paskah: Dua Hari Kudus Umat Kristus
Setiap tahun, umat Kristianidi seluruh duniamemperingati dua hari suci yang sangat penting dalam kalender liturgimereka, yakni Jumat Agung dan Paskah.
Dua hari ini tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi menjadi inti dari ajaran iman Kristiani tentang pengorbanan dan kebangkitan Yesus Kristus.
Keduanya diperingati berdekatan dan saling bersinggungan, tapi tetap keduanya adalah peringatan yang berbeda. Lantas, apa beda Jumat Agung dan Paskah?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dalam tradisi Katolik, peringatan Jumat Agung diisi dengan ibadah khusus yang meliputi Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Komuni Kudus. Tidak ada Perayaan Ekaristi pada hari ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap pengorbanan Kristus. Umat juga diajak untuk berpuasa dan berpantang sebagai bentuk solidaritas dengan penderitaan Yesus.
Salah satu tradisi yang umum dilakukan adalah Jalan Salib, yaitu merenungkan 14 peristiwa penting dalam perjalanan Yesus menuju penyaliban. Tradisi ini membantu umat untuk lebih mendalami makna pengorbanan Kristus dan menghayati penderitaan-Nya.
Paskah
Dua hari setelah Jumat Agung, umat Kristiani merayakan Paskah pada hari Minggu. Tahun ini Jumat Agung diperingati pada 18 April, maka Paskah diperingati pada 20 April.
Paskah sendiri digelar untuk memperingati kebangkitan Yesus dari kematian, yang menjadi dasar iman Kristiani bahwa kehidupan mengalahkan maut, dan harapan baru diberikan kepada umat manusia.
Paskah merupakan puncak dari Tri Hari Suci, yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, dan berakhir pada Minggu Paskah. Perayaan ini menandai kemenangan Kristus atas dosa dan kematian, serta memberikan pengharapan akan kehidupan kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Dalam perayaan Paskah, umat Kristiani menghadiri misa atau kebaktian khusus yang penuh sukacita, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan sering kali diikuti dengan tradisi seperti berbagi telur Paskah sebagai simbol kehidupan baru.
Jumat Agung dan Paskah memang bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan momen untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar kepada umat manusia. Melalui kematian dan kebangkitan Yesus, umat diajak untuk memperbarui iman, meninggalkan dosa, dan hidup dalam kasih serta pengharapan.
Dalam suasana peringatan ini, umat Kristiani diingatkan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan jalan menuju kemuliaan. Kebangkitan Kristus menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup, dengan keyakinan bahwa terang selalu mengalahkan kegelapan.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:百科)
- Partai Buruh Minta Bawaslu Tegas Lindungi Hak Politik Pekerja
- KPK Peringatkan Kalapas Agar Tak Beri Fasilitas Mewah
- FOTO: Salinan Al
- Beredar CGI Balon Udara Ganjar
- RUU Minerba Atur Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek
- VIDEO: Indahnya Silaturahmi, Kunci Keberkahan Hidup
- Cawagub DKI Jakarta dari PKS Dibilang Enggak Terkenal
- Geledah Ruang Kerja Eni Saragih, Apa yang Diperoleh KPK?
- Donald Trump Tutup USAID, Menkes Budi Gunadi Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia
- Geledah Ruang Kerja Eni Saragih, Apa yang Diperoleh KPK?
- Jadi Tradisi Tahunan, Kenapa Salat Idulfitri Dikerjakan di Lapangan?
- Dilarang Dedi Mulyadi, Apa Itu Study Tour?
- Prabowo Berkomitmen Rampungkan Pembangunan IKN dalam Waktu 4 Tahun
- Saung Hasil Patungan Para Koruptor di Lapas Sukamiskin Bakal Dirobohkan
- Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH 2025, Saldo Dana Cair Sampai 4 Tahap
- Bolehkah Makan Sebelum Sholat Idul Fitri? Ini Sunnah dan Hikmahnya
- Terdakwa dan Bareskrim Tak Hadir, Sidang Perdana Praperadilan Panji Gumilang Ditunda
- Polisi Tangkap Pemimpin Sekte Penghapus Utang
- FOTO: Jalan
- Lakukan Langkah Ini untuk Mendapatkan Kulit Bersih Segar di Hari Raya