Kasus Obat Keras dalam Vape, Penggunaan Ketamin Ditemukan Meningkat
Diduga punya kaitan dengan produsen vape dengan obat keras etomidate, Jonathan Frizzy (JF) diperiksa pihak kepolisian.BPOM sempat mencatat penyalahgunaan obat keras khususnya obat anestesimakin meningkat.
Menurut pihak kepolisian, saat ini Jonathan Frizzy masih berstatus sebagai saksi. Meski demikian, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut artis yang akrab disapa Ijonk tersebut belum memenuhi panggilan polisi.
"Pada saat dilakukan pemanggilan kedua, JF belum memenuhi panggilan. Sampai saat ini belum memenuhi panggilan," ucap Ade Ary pada awak media pada Selasa (29/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Etomidate jelas harus diberikan di lingkungan medis atau rumah sakit di bawah pengawasan dokter.
Seperti etomidate, sejumlah obat anestesi juga disalahgunakan termasuk ketamin. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melihat ada pelanggaran dan penyimpangan peredaran ketamin.
Pada 2022, sebanyak 134 ribu vial ketamin injeksi disalurkan ke fasilitas layanan kefarmasian. Angka ini pun meningkat 75 persen pada 2023 menjadi 235 ribu vial.
Lonjakan pun terjadi pada 2024 dengan peningkatan 87 persen atau menjadi 440 ribu vial.
Apa itu ketamin?
Ketamin termasuk kelompok obat anestesi umum. Melansir dari Medical News Today, ketamin bisa menghasilkan efek halusinasi mirip LSD (lysergic acid diethylamide) dan PCP (phencyclidine).
Ketamin diberikan pada pasien dalam pengawasan dokter. Selain itu, pasien wajib memberitahu dokter jika ada alergi atau riwayat penyakit tertentu yang berpotensi memicu efek samping berbahaya.
Lihat Juga :![]() |
Meski harus di bawah pengawasan dokter, rupanya jumlah ketamin vial yang didistribusikan ke apotek ada sebanyak 152 ribu vial pada 2024. Padahal di 2023, angkanya sebanyak 44 ribu vial. Hal ini berarti dalam setahun peningkatannya sebesar 246 persen.
Taruna menyorot penjualan obat keras di apotek tidak sesuai ketentuan sebab obat diserahkan langsung ke masyarakat tanpa pengawasan medis.
"Penyerahan obat keras harus berdasarkan resep dokter sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan," kata Taruna dalam temu media di 2024.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:热点)
- 7 Kebiasaan yang Bantu Cegah Depresi, Jangan Lupa Kongko sama Teman
- Bangun Kualitas SDM, Kemnaker Gelar Rembuk Nasional Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
- Syarat Putin Mau Ketemu Zelenskiy, Ini Bocoran Kremlin
- Gerebek Kampung Bahari, Polisi Sebut 29 Warga Positif Narkoba
- Studi: Mendengarkan Musik Tertentu Membantu Mengurangi Rasa Sakit
- Imbas Harga Merosot Tajam, BEI Awasi Pergerakan Saham KBLV dan DKHH
- Akui Ogah Pakai Helm Karena Rambut Basah, Penumpang Adu Mulut dengan Driver Ojol
- HAPUA Audit Summit 2024: PLN Perkuat Audit Internal untuk Akselerasi Transisi Energi
- Investasi Sukuk Ritel SR022 Bisa Dapat Cash Back hingga Rp15 Juta, Mau?
- Gibran Uji Program Makan Bergizi Gratis di Tangerang dengan Harga Menu Rp15 Ribu, Dapat Apa Aja?
- Mengenal Gempa Megathrust yang Diprediksi Segera Melanda Indonesia, Waspada!
- Update Daftar Tim yang Lolos ke Euro 2024 per 18 Oktober, Inggris Jadi yang Terbaru
- Dugaan Tambang Ilegal di Raja Ampat, Wakil Ketua MPR RI: Wajah RI Bisa Tercoreng
- Gembok Dibuka, Saham Emiten Hotel FITT Langsung Terbang Usai Diperdagangkan Lagi
- Studi: Mendengarkan Musik Tertentu Membantu Mengurangi Rasa Sakit
- Peran Pengisi Suara Penting Sebagai Tulang Punggung Industri Kreatif
- Perwira TNI Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangsel, Kostrad Ambil Tindakan Tegas
- Fix! Program Makan Bergizi Gratis Masuk RAPBN 2025, Segini Anggarannya
- Muncul Isu Masuk DPA Prabowo
- Bocah 6 Tahun Ditusuk Ibu Kandung di Jakarta Utara, Diduga Alami Depresi Usai Ditinggal Suami