时间:2025-06-12 04:01:27 来源:网络整理 编辑:探索
JAKARTA, DISWAY.ID--Anggota Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut angka kemiskinan d quickq中文版
JAKARTA,quickq中文版 DISWAY.ID--Anggota Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Awalil Rizky menyebut angka kemiskinan di era Presiden Jokowi hanya berkurang 1,60 persen atau sekitar 1,83 juta orang.
Awalil mengatakan angka tersebut didapatkan dari data Badan Pusat Statistik, Anggota Dewan terkait jumlah penduduk miskin sejak September 2014 hingga Maret 2023.
"Terlepas dengan adanya COVID, kemiskinan di era pak presiden jokowi hanya berkurang 1,83 juta orang. Secara persentase hanya berkurang 1,60 persen," kata Awalil dalam konferensi pers Program Perlindungan Sosial Paslon AMIN, Jumat, 2 Februari 2024.
BACA JUGA:Addin Jauharuddin Terpilih Aklamasi Gantikan Gus Yaqut sebagai Ketua Umum GP Ansor
Awalil pun membandingkan dengan kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di mana jumlah penduduk miskin dari tahun 2004 hingga Maret 2013 berkurang 8,08 juta orang.
"Jika bandingkan dengan pemerintahan SBY, jumlah angka kemiskinan berkurang lebih besar yakni 8 juta atau 5,29 persen,. Ini mengindikasikn bahwa program perlindungan sosial tidak cukup efektif,” lanjut dia.
“Soal angka ketimpangan, betul di era pak Jokowi ada sedikit penurunan. tapi di setahun terakhir naik lagi. Cuma kita fair, dibanding sebelum reformasi kan parah, reformasi membawa ketimpangan yang lebih tinggi dari angka gini ratio,” sambungnya.
Sementara itu, lanjut Awalil, data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan Maret 2023 terlihat realisasi penerima bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT), Program Indonesia Pintar (PIP), dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk masyarakat ekonomi ke bawah tak sampai 60 persen.
BACA JUGA:Mahfud MD Pecat 4 Staf Khusus Menkopolhukam, Alasannya Ikut
"Ini indikasi bahwa program perlindungan sosial tidak cukup efektif. yang sudah terjadi. Harusnya secara teoretis, minimal 80 persen itu untuk kuintil 1 dan 2, atau desil 1 sampai 4. Jadi ada puluhan juta sasaran (penerima bantuan) yang bisa diperbaiki," ungkap Awalil.
51 Pegawai KPK Dipecat, Presiden Jokowi Diminta Turun Gunung2025-06-12 03:27
7 Kebiasaan Makan Sehat di Usia 502025-06-12 03:01
JPU PN Jember Tuntut Tersangka Pasangan Sejenis 1 Tahun Penjara2025-06-12 02:57
4 Hal Ini Bisa Terjadi Jika Kamu Minum Air Jahe Setiap Hari2025-06-12 02:53
Dukung Presiden Prabowo Batalkan Ijin Tambang di Raja Ampat, Rieke: Save Serambi Makkah2025-06-12 02:51
6 Makanan yang Dapat Menurunkan Daya Ingat, Hati2025-06-12 02:51
Jokowi Ogah Ikut Campur Pembentukan Kabinet Prabowo2025-06-12 02:13
Viral Kamar Kos Penuh Sampah di Bekasi, Apa Itu Hoarding Disorder?2025-06-12 02:10
Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang2025-06-12 02:05
Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater, Komisi V DPR RI Desak Kemenhub Beri Sanksi Tegas PO Tak Berizin2025-06-12 02:02
Dua Direktur PT Pool Advista Indonesia Diperiksa dalam Kasus Korupsi Asabri2025-06-12 03:58
FOTO: Awas, Ada 'Zombie' di Stasiun LRT Jakarta!2025-06-12 03:35
7 Kebiasaan Makan Sehat di Usia 502025-06-12 03:14
Catat! Honor PPK di Pilkada 2024 Besarnya Sama dengan Pemilu 20242025-06-12 03:14
KAMMI Berikan 2 Seruan dan 5 Tuntutan Untuk Pemerintah di Milad ke2025-06-12 02:44
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Perlinsos hingga Rp 513 Triliun Pada 20252025-06-12 02:02
Ogah Tetapkan Tersangka Peserta Pilkada, Tito Tak Mau Polri Berpolitik2025-06-12 01:57
Sentra Industri Garam di Rote Ndao Simbol Kemandirian Bangsa, Pembangunan Serap 26 Ribu Pekerja2025-06-12 01:50
Fenomena #KaburAjaDulu, Mendiktisaintek Brian Kaitkan dengan Danantara, Begini Korelasinya2025-06-12 01:27
Airlangga Serahkan Initial Memorandum, Indonesia Selangkah Lagi Jadi Anggota OECD2025-06-12 01:24