您的当前位置:首页 > 百科 > Bukan Cuma Sanksi! Pengamat Usul Insentif bagi Armada Non 正文
时间:2025-06-12 03:47:46 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load(ODOL) masih menjadi tanta quickq电脑端下载
Penanganan kendaraan Over Dimension and Over Load(ODOL) masih menjadi tantangan serius dalam sektor transportasi darat di Indonesia. Meski pemerintah telah melakukan berbagai langkah seperti razia gabungan, pembangunan jembatan timbang modern, serta penerapan sanksi administratif dan pidana, efektivitas penertiban di lapangan dinilai belum optimal.
Minimnya sumber daya pengawasan dan adanya resistensi dari sebagian pelaku usaha membuat langkah pemerintah kerap terbentur kendala teknis dan sosial. Pemerhati transportasi Muhammad Akbar menegaskan bahwa penindakan terhadap kendaraan ODOL harus menjadi prioritas utama pemerintah.
"Penindakan tegas terhadap kendaraan ODOL tetap harus menjadi prioritas, guna menegakkan wibawa aturan dan memberikan efek jera bagi pelanggar. Tidak boleh ada kompromi dalam hal keselamatan lalu lintas dan perlindungan terhadap infrastruktur jalan," ujar Akbar.
Baca Juga: ODOL Bukan Cuma Bahaya, tapi Juga Tidak Adil untuk Bisnis
Di sisi lain, Akbar juga mengingatkan agar kebijakan yang diterapkan tidak hanya mengedepankan aspek hukuman. Menurutnya, pendekatan yang terlalu represif dapat menyulitkan pelaku usaha angkutan barang, khususnya yang beroperasi dengan margin keuntungan tipis.
Banyak pengusaha telah melakukan penyesuaian armada dengan biaya besar, tetapi belum menerima kompensasi dalam bentuk insentif yang nyata. Untuk mendorong kepatuhan jangka panjang, Akbar mengusulkan agar pemerintah mulai mengintegrasikan insentif fiskal dan nonfiskal dalam kebijakan transportasi.
Bentuk insentif yang disarankan antara lain adalah diskon tarif tol bagi kendaraan non-ODOL, subsidi bahan bakar bersubsidi, diskon servis kendaraan resmi, serta kemudahan pembiayaan berbunga rendah untuk penggantian armada.
Baca Juga: Alihkan Kepadatan di Jalan Raya dan Kurangi Truk ODOL, Malaysia Terapkan Angkut Kontainer dan Barang Pakai Kereta ECRL
Akbar menilai bahwa kepatuhan terhadap regulasi akan tumbuh secara organik apabila disertai dengan insentif yang rasional dan adil.
"Ketika regulasi disertai insentif yang rasional, maka akan tumbuh budaya patuh secara organik. Kepatuhan semacam ini jauh lebih kokoh dan berkelanjutan, karena lahir dari kesadaran, bukan sekadar ketakutan terhadap sanksi," kata Akbar.
Ia menambahkan, kombinasi antara penegakan hukum dan penghargaan akan membentuk ekosistem transportasi yang sehat, adil, dan berkelanjutan.
Johnny Plate Kembali Dipanggil Kejagung Dalam Kasus Korupsi BTS Kominfo2025-06-12 03:40
利兹大学艺术学院专业有哪些?2025-06-12 03:08
Sumur Baru BNG2025-06-12 02:58
Terpukau Danau Maninjau, Terusik Keramba Jaring Apung2025-06-12 02:56
Anies Lagi Anies Terus... 'Senggolan' PSI ke Anies Baswedan: Banyak yang Tidak Berhasil!2025-06-12 02:50
产品设计专业作品集怎么做?2025-06-12 02:46
北欧艺术留学有哪些院校可以选择?2025-06-12 01:56
Upacara Penyambutan di Akmil Magelang, Presiden Prabowo dan Presiden Macron Tinjau Pasukan Taruna2025-06-12 01:32
Kurma, Telur Rebus, hingga Susu Bakal Jadi Menu MBG Saat Ramadan2025-06-12 01:24
5 Kue Lebaran Jadul, Bikin Senyum2025-06-12 01:05
Panitia Bilang Tak Ada Logo Perusahaan Bir di Formula E, Waketum DPP Teman Ganjar Nyindir Anies2025-06-12 03:35
建筑学硕士留学哪国好呢?2025-06-12 03:31
Tanggapan Santai Rocky Gerung Usai Dilabrak Caleg PDIP di Bareskrim2025-06-12 03:30
美国南加州建筑学院排名第几?2025-06-12 03:26
Borong Jutaan Saham NICL, Investor Ini Rogoh Kocek hingga Rp4,16 Miliar2025-06-12 03:14
6 Cara agar Tidur Lebih Nyaman Selama Perjalanan Mudik di Mobil2025-06-12 03:05
美国电影学院在哪个城市?2025-06-12 02:49
Kenapa Hanya 25 Nabi yang Wajib Diimani Umat Islam?2025-06-12 02:48
Bakal Turunkan Premi, Skema Co2025-06-12 02:36
Mana yang Harus Didahulukan, Membayar Utang atau Sedekah?2025-06-12 02:32