您的当前位置:首页 > 时尚 > Surplus Dagang China Naik, Tapi Ekspor ke AS Rontok! Tanda 正文
时间:2025-06-12 04:04:12 来源:网络整理 编辑:时尚
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekspor China ke Amerika Serikat merosot tajam sebesar 34,5% secara tahunan quickq怎么读
Ekspor China ke Amerika Serikat merosot tajam sebesar 34,5% secara tahunan pada Mei 2025. Ini merupakan penurunan terbesar sejak Februari 2020, saat pandemi COVID-19 mulai mengguncang perdagangan global. Melemahnya kinerja ekspor ini mencerminkan tekanan berat dari gelombang tarif AS yang kembali menghantam pengiriman barang dari Negeri Tirai Bambu.
Meski pemerintah AS telah menurunkan sebagian tarif sejak awal April, kinerja ekspor keseluruhan China pada Mei tetap melambat. Nilai ekspor hanya tumbuh 4,8% dibandingkan tahun sebelumnya, lebih rendah dari pertumbuhan 8,1% pada April dan di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 5%.
“Data bulan Mei kemungkinan masih terbebani oleh periode puncak tarif,” ujar Lynn Song, Kepala Ekonom ING untuk China Raya mengutip Reuters, Senin (9/6/2025).
Baca Juga: Putaran Baru Negosiasi Perang Dagang AS-China Digelar di London
Ia menambahkan bahwa pengiriman masih mengalami front-loading karena risiko tarif, sementara penjualan ke kawasan lain di luar AS menjadi penopang utama.
Impor juga menunjukkan pelemahan, mencatat penurunan 3,4% secara tahunan setelah hanya turun 0,2% pada April. Penurunan ini lebih dalam dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kontraksi 0,9%.
Meskipun sempat terjadi lonjakan ekspor pada Maret dan April akibat percepatan pengiriman sebelum tarif berlaku penuh, ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia ini tetap tinggi. Perundingan dagang kembali digelar di London awal pekan ini, menyusul percakapan telepon antara Presiden AS dan Presiden China pada pekan lalu. Namun ketidakpastian masih menyelimuti pembahasan sejumlah isu sensitif seperti kendali ekspor logam tanah jarang dan Taiwan.
Data juga menunjukkan bahwa surplus perdagangan China meningkat menjadi US$103,22 miliar, naik dari US$96,18 miliar pada bulan sebelumnya. Namun, di sisi lain, permintaan domestik terlihat rapuh. Impor minyak mentah, batu bara, dan bijih besi turun tajam, mencerminkan tekanan di sektor manufaktur dan konsumsi.
Di tengah tekanan eksternal dan lesunya permintaan dalam negeri, Beijing meluncurkan sejumlah langkah stimulus pada Mei. Ini termasuk pemangkasan suku bunga acuan dan program pinjaman murah senilai 500 miliar yuan. Namun, pasar bereaksi datar terhadap data perdagangan terbaru. Indeks CSI300 naik 0,29% dan Shanghai Composite menguat 0,43%.
Tekanan deflasi semakin memburuk. Indeks harga produsen (PPI) turun 3,3% secara tahunan pada Mei, lebih dalam dari penurunan 2,7% pada April. Ini merupakan kontraksi terdalam dalam 22 bulan. Aktivitas pabrik yang mendingin turut menekan pertumbuhan sektor jasa.
Baca Juga: Trump Sebut Capai Kesepakatan Soal Ekspor Mineral Tanah Jarang China ke AS
Penjualan ritel juga melambat, di tengah kekhawatiran pasar tenaga kerja dan harga rumah yang stagnan. Penjualan mobil pada Mei tumbuh 13,9% secara tahunan, melambat dari 14,8% di bulan sebelumnya.
Beberapa bisnis mulai beradaptasi dengan tekanan harga. Raksasa kedai kopi asal AS, Starbucks, mengumumkan pemangkasan harga rata-rata 5 yuan untuk beberapa minuman dingin di China.
Meskipun inflasi inti — yang tidak termasuk harga makanan dan energi — naik tipis menjadi 0,6% dari sebelumnya 0,5%, analis Capital Economics Zichun Huang menilai perbaikan tersebut belum cukup kuat. Ia memperkirakan overcapacity yang terus terjadi akan mempertahankan China dalam kondisi deflasi setidaknya hingga tahun depan.
Alamak! Megawati Digugat Rp40 Miliar oleh Mantan Anak Buahnya2025-06-12 03:57
LSI Prediksi, Tiga Pasangan Cagub DKI Berpotensi Masuk Putaran II2025-06-12 03:54
Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo2025-06-12 03:51
7 Makanan Rendah Gula Ini Cocok buat Penderita Kencing Manis2025-06-12 03:45
Kemenperin Ungkap Keberhasilan Ciptakan SDM Kompeten Siap Kerja2025-06-12 03:41
Universitas Esa Unggul Gelar 1st International Conference on Health Sciences (EU2025-06-12 03:16
FOTO: Jepang Lindungi Anggur Shine Muscat Asli dari Buah 'KW'2025-06-12 02:28
Ini Gejala yang Dikeluhkan Pasien Mycoplasma Pneumoniae di Jakarta2025-06-12 02:16
Mundur Secara Ikhlas, Satryo Soemantri Brodjonegoro Sudah Siapkan Rencana Karier Baru2025-06-12 01:37
Hari Museum Nasional 2024 Diperingati 12 Oktober, Intip Sejarahnya di Sini2025-06-12 01:29
Wanita Emas Kembali Laporkan Ketua KPU ke Polisi, Kasus Pelecehan Terus Berlanjut2025-06-12 03:50
FOTO: Wajah Baru Museum Imhotep, Melihat Makam Raja2025-06-12 03:48
NYALANG: Tangan2025-06-12 03:45
Pilu Gajah Paling Kesepian di Dunia, Mati karena Kanker di Manila Zoo2025-06-12 03:44
Naik 14,5%, BI Catat Uang Primer RI Capai Rp1.939,1 triliun di Mei 20252025-06-12 02:59
Geely Gandeng Voltron untuk Fasilitas Stasiun Pengisian Daya2025-06-12 02:32
Bacaan Doa Sebelum Tidur Sesuai Sunah: Arab, Latin, dan Artinya2025-06-12 02:29
Inspirasi Busana Muslim Syar'i Bercorak Mediterania2025-06-12 01:41
Natalius Pigai Apresiasi Program Wamil Dedi Mulyadi: Songsong Indonesia Emas 20452025-06-12 01:27
Innovillage 2024, Hadir Kembali Merangkul Generasi Muda Indonesia Wujudkan Inovasi Membangun Negeri2025-06-12 01:20