Siloam Hospitals (SILO) Targetkan Pembukaan 4 Rumah Sakit Baru di 2025
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) meluncurkan peta jalan strategis lima tahunan, yaitu Next Generation Siloam (NGS). Sebagai bagian dari peta jalan ini, perusahaan berencana memperluas jaringannya dengan membuka empat rumah sakit baru pada 2025 dan empat rumah sakit tambahan pada 2026.
Tak hanya memperluas jaringan, Siloam juga menegaskan komitmennya menghadirkan teknologi medis tercanggih di tanah air. Salah satunya melalui pengadaan Da Vinci Xi, yang merupakan sistem robotik pertama di Indonesia.
Teknologi ini memungkinkan prosedur pembedahan dengan sayatan minimal, gerakan lebih presisi, dan masa pemulihan pasien yang lebih cepat. Dalam dua minggu pertama sejak diluncurkan, lima tindakan telah berhasil dijalankan.
Baca Juga: Cerita Mochtar Riady Mendirikan Siloam Hospitals, Kini Tersebar dari Tangerang hingga Labuan Bajo
Presiden Direktur Siloam, David Utama, mengungkapkan, "Melalui Next Generation Siloam, kami memperkuat fokus pada akses dan kualitas, memperluas kapabilitas, serta terus berinvestasi pada sumber daya manusia dan teknologi demi melayani bangsa dengan lebih baik."
Lebih lanjut, Siloam juga turut merespons tingginya kasus stroke di Indonesia dengan menghadirkan program Stroke Ready Hospitals. Dengan memastikan ketersediaan alat-alat penting dan dokter spesialis yang siaga, Siloam mampu memulai penanganan dalam “golden period” atau satu jam pertama, yang sangat krusial dalam penanganan stroke.
Komitmen tersebut bahkan membuahkan pengakuan dari World Stroke Organization melalui penghargaan Angels Awards kepada beberapa rumah sakit Siloam.
Tidak berhenti di situ, Siloam juga memperluas layanan spesialis lainnya seperti Sports Medicine & Performance Centerdan Urology Stone Centeruntuk melengkapi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia secara komprehensif dan berstandar internasional.
Baca Juga: Tetap Solid! Siloam Hospitals (SILO) Raup Pendapatan Rp2,35 Triliun di Kuartal I 2025
Siloam pun menunjukkan langkah agresifnya dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI) ke dalam layanan kesehatan. Dengan penerapan AI, dokter tidak lagi perlu mengetik rekam medis secara manual.
AI mencatat seluruh konsultasi, memberikan saran diagnosis, serta mengecek ketersediaan obat, sehingga dokter bisa lebih fokus pada interaksi dan perawatan pasien. Seluruh inovasi ini berorientasi untuk memperkuat layanan yang semakin berpusat pada pasien.
相关推荐
- Relawan KGB Targetkan 70 Persen Suara di DKI Jakarta untuk Prabowo
- Penyelamatan Pilot Susi Air Utamakan Dialog
- Black Mold, Jamur Hitam yang Suka Hidup di Tembok dan Berbahaya
- Program Makan Siang di Jepang, Menu Sehat Sesuai Standar Ahli Gizi
- Tingkat Kepuasan Masyarakat Tinggi, DPR RI Apresiasi Kinerja Polri
- Waspada, Ternyata Ini Penyebab Kasus DBD di Indonesia Naik
- Korlantas Polri Tambah 34 Titik ETLE di 3 Wilayah Hukum Polda Berikut Ini
- 3 Kelompok yang Paling Bahaya Jika Hamil Usia 35 Tahun ke Atas