Meski 'Berbeda', Aku Bersyukur Lahir di Tahun Kabisat
"Aku dan beberapa orang di sekitarku juga merasa aku memiliki tingkat keberuntunganyang lebih dari kebanyakan orang."
Perasaan itulah yang selalu dirasakan Tania, yang lahir pada 29 Februari 1992. Tania lahir di tahun kabisat, dan tahun ini, ia bakal merayakan ulang tahun yang "hanya terjadi" empat tahun sekali.
Tahun ini, Tania genap berusia 32 tahun. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tania memang berbeda dari temannya yang lain. Sebab berdasarkan penanggalan Gregorian, orang yang lahir di hari kabisat hanya memiliki kesempatan berulang tahun setiap empat tahun sekali.
Pilihan Redaksi
|
Sebuah tahun disebut kabisat karena tahun tersebut tidak memiliki 365 hari, melainkan 366 hari. Hal ini disebabkan periode satu putaran bumi mengelilingi matahari, terjadi selama 365 hari 5 jam 48 menit 45,18 detik.
Jumlah durasi tersebut menjadikan setiap empat tahun akan kekurangan 23 jam 15 menit 0,72 detik, bila tetap menggunakan patokan 365 hari dalam setahun.
Kekurangan tersebut dibulatkan menjadi satu hari dan ditambahkan ke dalam kalender sehingga menjadi 366 hari. Tahun dengan hari 'tambahan' itulah yang disebut kabisat.
Meski begitu, kesedihan Tania waktu kecil justru berganti jadi rasa syukur ketika ia beranjak dewasa. Ia juga merasa senang karena memiliki satu keunikan yang tidak dimiliki oleh banyak orang.
Ditambah, hari kelahirannya jadi lebih mudah diingat oleh orang lain. Tania juga perlahan menyadari bahwa tak ada perbedaan mencolok yang harus disesali soal dirinya yang 'ultah' empat tahun sekali dengan orang lain yang setiap tahun bisa merayakannya.
Alih-alih merasa berbeda, Tania justru merasa memiliki tingkat keberuntungan yang lebih dari kebanyakan orang. "Misalnya, sering dapat doorprize atau lucky drawdi mana pun dan kapan pun," ujarnya sembari tertawa.
1 Maret yang spesial
![]() |
Meski tanggal kelahiran Tania hanya muncul empat tahun sekali, ia mengaku tetap merayakannya setiap tahun. Bersama keluarga, ia memilih tanggal 1 Maret untuk mensyukuri pertambahan usianya.
Bukan tanpa alasan ia memilih 1 Maret sebagai perayaan hari lahir saban tahun. Alih-alih 28 Februari, Tania memilih 1 Maret, satu hari setelah tanggal lahir yang sesungguhnya, sebab menurut dia, pada 28 Februari dirinya belum lahir ke dunia.
"Tapi kalau ada teman yang ucapin [ulang tahun] di tanggal 28 Februari juga aku enggak masalah, malah jadi seru ulang tahunnya 2 hari," kata dia.
Momen ulang tahun, kata Tania, selalu jadi kenangan indah untuknya sejak masih kecil. Terlepas dari tanggal lahirnya yang hanya ada empat tahun sekali, ia bersyukur karena setiap ulang tahun selalu ada perayaan dari keluarga.
"Sampai sudah dewasa juga pasti setidaknya ada kumpul dan doa bersama di saat ulang tahun."
Lihat Juga :![]() |
Cuti kabisat
Tania memang memilih merayakan momen pertambahan usia setiap tahun. Namun, di hari lahir yang sesungguhnya, yaitu 29 Februari, ada "tradisi" yang selalu ia jalankan sejak dewasa dan sudah bekerja.
Ia bercerita sudah dua kali merayakan ulang tahun di tahun kabisat sejak dirinya punya penghasilan sendiri, yakni pada 2016 dan 2020.
Sebagai bentuk perayaan, pada dua tahun itulah Tania memutuskan untuk cuti kerja dan menghabiskan waktu untuk pergi bersama sahabat.
"Karena sayang aja kalau sekali-nya ada tanggal 29 Februari malah dipakai untuk kerja, he he. Di 29 Februari 2024 ini juga aku sudah merencanakan untuk pergi berlibur bersama teman-teman," tuturnya.
Lantas, apa doa Tania di usia 32 tahun ini?
Tak ubahnya orang yang bertambah usia, ia berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin bertanggung jawab.
"Serta masih bisa diberikan kesempatan dari Allah untuk merasakan dan merayakan ulang tahun di tanggal 29 Februari berikutnya dalam keadaan sehat bersama keluarga dan sahabat."
(pua)(责任编辑:娱乐)
- 7 Ide Warna Keramik Lantai Teras yang Bagus, Rumah Jadi Lebih Ciamik
- Cek Kesehatan di RSPAD, Jantung dan Saraf Lukas Enembe Diperiksa
- Laba Bersih Anjlok 77 Persen, Emiten Milik Grup Salim Ini Fokus Perkuat Efisiensi Operasional
- Mitos Atau Fakta: Benarkah Telur Dadar Picu Diabetes Kanker ?
- Wacana Khofifah Vs Risma di Pilkada Jatim, Pengamat: Ibarat Pertarungan Srikandi
- 5 Ide Kado Valentine Selain Cokelat, Tak Biasa Tapi Berkesan
- Kru Kabin Senior Bongkar Kehidupan di Pesawat, Termasuk Seks di Toilet
- 5 Makanan 'Aman' untuk Si Gigi Sensitif
- Dugaan Tambang Ilegal di Raja Ampat, Wakil Ketua MPR RI: Wajah RI Bisa Tercoreng
- 5 Keistimewaan di Bulan Syaban, Bulan yang Penuh Berkah
- 8 Parpol Tolak Sistem Proposional Tertutup, Sepakat 5 Poin Penting Ini
- Studi Temukan Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin
- Gordon Ramsay Sambut Kelahiran Anak Keenam
- Lolos Pemeriksaan Bandara, Wanita Ini Terbang 2.858 KM Tanpa Tiket
- Dibayangi Ancaman China, Korea Selatan Optimistis Bakal Semakin Dekat AS
- Hamil di Atas Usia 35 Tahun Berisiko, Apa Sebabnya?
- Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple
- Cek Kesehatan di RSPAD, Jantung dan Saraf Lukas Enembe Diperiksa
- Jerman Protes Tarif Mobil AS: Kita Tak Boleh Mundur Hadapi Trump
- Awas Kebanyakan, Ini Batas Konsumsi Gula Per Hari!