Dibanding Program Makan Bergizi Gratis, JPPI Minta Pemerintah Prioritaskan 4 Hal ini
JAKARTA,quickq最新版官方下载 DISWAY.ID --Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengimbau pemerintah untuk pikir ulang terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis.
Program ini merupakan janji kampanye pasangan presiden terpilih tahun 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kornas JPPI Ubaid Matraji menilai, program ini hanya pencitraan dan berpotensi membuang-buang anggaran.
BACA JUGA:PDIP Tugaskan 7 Kader Seniornya Jalin Kerjasama Politik di Pilkada Jakarta
BACA JUGA:Komisi II DPR RI Soroti Pembengkakan Anggaran HUT ke-79 RI di IKN: Padahal Ekonomi Rakyat Saat Ini Berat
Selain itu, masih ada permasalahan pendidikan yang lebih memerlukan prioritas untuk diatasi oleh pemerintah dibanding makan siang gratis.
Permasalahan serius yang menjadi tiga dosa besar pendidikan di sekolah adalah perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Kasus-kasus ini tiada henti muncul di media massa di berbagai daerah sehingga patut untuk diurus secara serius.
"Kasus terorisme baru di Malang menyadarkan kita semua bahwa para pelajar ini tidak hanya bermasalah dengan pola pikir, cara pandang, dan sikap intoleran, tapi mereka tidak sedikit yang sudah masuk dan terlibat dalam jaringan terorisme," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis 7 Agustus 2024.
Biaya pendidikan yang terus meningkat juga menjadi permasalahan serius yang perlu diatasi.
BACA JUGA:PAN Sambut Baik PKS Bila Ingin Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
BACA JUGA:Kemenkes Bangun 4 RS UPT Vertikal Penyakit Jantung hingga Kanker di Indonesia Tengah dan Timur
Sepanjang 5 tahun terakhir, kenaikan tarif biaya sekolah dan kuliah sangat membebani masyarakat.
Hal ini bahkan memicu demonstrasi mahasiswa yang meneriakkan mahalnya biaya pendidikan di Indonesia.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:娱乐)
- 7 Alasan Penis Terasa Sakit Usai Bercinta
- Bursa Asia Tertekan Kebijakan Tarif AS: Negosiasi Xi
- Kader Partai SBY Nyinyir ke Jubir Jokowi: Dompleng Penghargaan Anies
- Steve Emmanuel Dituntut 13 Tahun, Pengacara: Jaksa Berlebihan
- Viral Buat 'Chatting', PAP Itu Apa Sih?
- Kader Partai SBY Nyinyir ke Jubir Jokowi: Dompleng Penghargaan Anies
- Bursa Asia Tertekan Kebijakan Tarif AS: Negosiasi Xi
- Ditanya Wartawan Soal Ujung Kasus Novel, Kapolri Ogah Komentar
- Wujudkan Asta Cita, PLN IP UBP Labuhan Angin Dukung Sekolah di Tapian Nauli
- Viral Fenomena Haji Jalan Kaki Picu Pro Kontra Warganet
- Mitos atau Fakta: Benarkah Garam Ampuh Usir Ular?
- Waspada Skoliosis De Novo, Kondisi yang Bikin Lansia Sulit Berjalan
- Direktur Penuntutan KPK Mundur Gara
- Anies Baswedan Dipanggil Polisi, Doa dari Netizen Mengalir Deras
- Tren Sleep Tourism, Pilih Tidur Nyenyak Selama Liburan
- Anies Klaim Jadi Gubernur Jakarta yang Paling Banyak Beri Izin Pendirian Rumah Ibadah
- Ziswaf CT ARSA Luncurkan 'Ramadan Seru', Permudah Berbuat Baik
- Surat Amnesti Baiq Nuril Prosesnya Macet di DPR?
- Besok, Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Bendungan Cipanas di Sumedang dan Tol Cimanggis
- Firli Bahuri Minta Alexander Mawarta Diperiksa Atas Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo