Dokter Sebut Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Hanya 17 Persen
Kankerparu hingga kini masih jadi masalah kesehatan yang mengerikan. Bahkan, dokter menyebut lebih dari 50 persen pasien kanker memiliki angka kematiandalam rentang waktu kurang dari setahun setelah didiagnosis.
"Bahkan angka harapan hidupnya hanya sebesar 17,8 persen saja," kata Ketua Himpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN), Tubagus Djumhana AtmakusumaTubagus dalam acara Peluncuran Pengobatan Imunoterapi Serplulimab Kalbe Farma di Jakarta Selatan, Sabtu (9/3).
Bukan hanya itu, kanker paru-paru juga sering terdiagnosis setelah memasuki stadium lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Di Indonesia, 14 persen pasien yang terdiagnosis mengalami kanker paru-paru jenisnya adalah kanker paru-paru sel kecil.
"Atau saat ini ada sekitar 250 ribu pasien kanker paru-paru sel kecil yang ada di Indonesia dan kurang lebih 80 persen urung terselamatkan,"kata dia.
Kata Tubagus, upaya pengobatan kanker paru-paru terutama jenis kanker paru-paru sel kecil kerap terlambat dilakukan, sehingga tingkat kesembuhannya juga tergolong rendah.
Padahal kata dia, kanker jenis ini memiliki keganasan yang bersifat agresif dan sulit terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu menurut Tubagus, perlu tindakan tepat untuk mencegah dan mengobati kanker paru yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia dan dunia.
Tindakan itu mulai dari tindakan promotif hingga preventif, seperti program edukasi dan kesadaran akan bahaya kanker paru-paru.
"Perlu juga program menghindari asap rokok, skrining, dan deteksi dini kanker paru. Hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau dalam hal ini pengobatan imunoterapi," kata dia.
Pengobatan kanker memang banyak ragamnya agar memiliki harapan hidup yang lebih tinggi. Mulai dari kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang terbaru imunoterapi.
"Yang sedang dikembangkan dan telah lolos uji BPOM adalah imunoterapi dengan serplulimab. Di Indonesia ini sudah mulai dilakukan," kata dia.
Pengobatan imunoterapi ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menyerang sel kanker. Dengan kata lain memberi tubuh penderita kanker komponen sistem kekebalan yang diperlukan untuk membantu membunuh sel kanker.
"Imunoterapi Serplulimab bisa dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC)," kata Tubagus.
(tst/pua)(责任编辑:百科)
- Netty Aher Kritik PP No 28 Tahun 2024 soal Kondom: Aneh Pelajar dan Remaja Dibekali Alat Kontrasepsi
- Kali Ketiga, Avian Brands Dinobatkan sebagai Pemimpin Pasar Cat Indonesia Tahun 2024
- Nasib Retreat Kepala Daerah Tanpa Gubernur
- THR Tak Boleh Dicicil! Menaker Minta Pengusaha Bayar Paling Lambat H
- 7 Ide Warna Keramik Lantai Teras yang Bagus, Rumah Jadi Lebih Ciamik
- Akhirnya, Wagub Riza Ngaku Kalau Jakarta Itu....
- Bikin Gregetan Orang Betawi, KPK Diminta Usut Kasus Korupsi Dinas Bina Marga DKI
- Sekolah Rakyat untuk Siswa Miskin Segera Dibuka, Kapan? Ini Kata Mensos
- Kinerja Kadin Indonesia dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi Terus Meningkat
- Jadi Magnet Turis, Bangkai Kapal Ikonik di Yunani Terancam Hanyut
- KP2MI Akan Buka Kesepakatan Dalam Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Mulai 20 Maret 2025
- KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Eks Kakanwil Dirjen Pajak Jakarta Usai Diperiksa Hari Ini
- Trump Bakal Hadirkan Tarif Terpisah untuk Smartphone, Komputer, dan Chip Semikonduktor
- Badan Bahasa Pastikan Pantun Tetap Hidup dan Relevan di Era Perubahan
- Direktur Penuntutan KPK Mundur Gara
- Bupati Purbalingga Siap Tampung Novi, Vokalis Sukatani yang Dipecat dari Sekolah
- Yandri Bantah Cawe
- THR Tak Boleh Dicicil! Menaker Minta Pengusaha Bayar Paling Lambat H
- Jepang Menuntut Trump Bersikap Adil dalam Negosiasi Dagang, Ada Apa?
- Eightcap Masuk Indonesia, Gandeng PrimeAcademyFX Latih Trader Muda