您的当前位置:首页 > 知识 > Tak Terima Lahan Dibabat Perusahaan HTI, Warga Bakar Rumah hingga Mobil PT SSL di Siak Riau 正文
时间:2025-06-12 03:50:32 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Siak - Ribuan masyarakat Desa Tumang di Kabupaten Siak, Riau, mengamuk ke perusahaan quickq会员码
Ribuan masyarakat Desa Tumang di Kabupaten Siak, Riau, mengamuk ke perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Seraya Sumber Lestari (SSL) pada Rabu (11/7).
Masyarakat merasa dizalimi lantaran perusahaan meminta agar lahan mereka dikosongkan untuk ditanami kayu. Setidaknya kebun sawit warga seluas 400 hektar yang diklaim masuk kawasan perusahaan sudah habis dibabat ditanami kayu.
Tidak terima hal itu, masyarakat pun mengamuk. Belasan rumah, pos jaga, mobil perusahaan hingga sepeda motor milik perusahaan habis dibakar massa.
"Kami sudah lama tinggal dan mengelola lahan ini. Tiba-tiba datang perusahaan mengklaim dan menyuruh kami keluar. Ini jelas tidak adil," ujar Damri, salah seorang warga yang ikut dalam aksi tersebut kepada wartawan.
Ratusan personel gabungan tampak terlihat mengamankan situasi yang sangat mencekam di lokasi. Aparat tampak berupaya keras menenangkan massa agar tidak bertindak anarkis.
Bupati Siak, Afni Z juga turun langsung ke lokasi. Ia mencoba menenangkan massa dan berkomitmen akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga: CGAS Bagi Dividen Rp4,7 Miliar, Genjot Ekspansi LNG di Riau dan Sumsel
Kendati begitu, mantan jurnalis ini menyayangkan sikap pendemo yang berbuat anarkis. Ia meminta kepada warga untuk tenang.
"Pesan perlawanan yang bapak-ibu sampaikan sudah cukup. Biar kami yang meneruskan perjuangan ini. Tapi kami minta tolong, agar tidak terjadi bakar-bakar seperti ini," ujarnya.
Afni berjanji dibawah kepemimpinannya, setiap persoalan sengketa lahan di Kabupaten Siak akan diurai satu per satu.
"Kami sudah sampaikan bahwa memperjuangkan hak hutan tanah masyarakat adalah prioritas kami. Sabar dulu, kita perlu proses, saya akan berada di pihak masyarakat," ujar Afni.
Afni juga berjanji akan memanggil pihak perusahaan untuk membahas penyelesaian konflik ini, termasuk soal izin dan peta penguasaan lahan yang masuk dalam kawasan perusahaan.
"Tumang bukan kampung baru, ini kampung lama. Jadi, kita meminta kepada pihak perusahaan, agar sementara menghentikan aktivitas di sini," pungkasnya.
Industri Agro Melemah di Q1 2025, Kemenperin Ungkap Biang Masalahnya2025-06-12 03:36
Penderita Asam Urat Tak Disarankan Makan 5 Sayuran Ini2025-06-12 02:45
Pemkab Jombang Pasok 10 Ton Bahan Bakar dari Sampah ke SIG2025-06-12 02:45
Anjing Dicat Mirip Panda Jadi Atraksi Kebun Binatang di China2025-06-12 02:42
Sudah Tiket Gratis Formula E Ditolak Pengamat, Anies Kena Kritik Juga: Ingat Naturalisasi Sungai!2025-06-12 02:39
Pengacara Ahok Minta Ibnu Baskoro Dipanggil Paksa Jika Mangkir Lagi2025-06-12 02:24
Jangan Pegang dan Cium Bayi Sembarangan, Ini 5 Bahayanya2025-06-12 01:49
Ahok Bocorkan Sumarsono Akan Jadi Plt Gubernur2025-06-12 01:38
Ketua DPRD DKI Layangkan Protes ke Gubernur Anies Baswedan: Gimana Nasib Jalan Ali Sadikin?2025-06-12 01:20
Kurangi Ketergantungan Impor Minyak, Kementerian ESDM Pangkas Ratusan Perizinan2025-06-12 01:04
Jubir PSI & Jakpro Saling Saut soal Atap Tribun Formula E, Anak Buahnya Giring Takut Roboh Lagi2025-06-12 03:45
Indopc Hadir sebagai Solusi Teknologi Nasional dengan Produk Bersertifikasi TKDN2025-06-12 03:38
Kominfo Gandeng Operator Seluler Jalankan Makan Gratis dan Sekolah Rakyat2025-06-12 03:14
FOTO: Menengok Ritual Adat Desa Wisata Suku Ammatoa Kajang di Sulsel2025-06-12 03:01
Produk Plastik Indonesia Mampu Penuhi Standar Industri Global2025-06-12 02:25
LPS Komentari Temuan Fraud Rp1,2 triliun oleh KPK2025-06-12 02:01
Presiden Prabowo Dorong Penguatan Ekonomi ASEAN2025-06-12 02:01
KPK Tahan Anggota DPRD Terkait Kasus Suap Program Bandung Smart City2025-06-12 01:43
Formula E Jakarta Disebut Nggak Sukses, Respons Ahmad Sahroni Ini Dijamin Bikin Giring PSI Mingkem2025-06-12 01:15
Pengacara Ahok Bantah Akan Polisikan Ketum MUI2025-06-12 01:14